Profesi Pelaut: Karir Menantang Di Samudra Luas
Profesi Pelaut: Karir Menantang di Samudra Luas
Pelaut (atau sering juga disebut
seafarer
atau
sailor
), guys, itu bukan sekadar pekerjaan biasa, lho. Ini adalah sebuah
panggilan jiwa
yang membawa kita berpetualang melintasi samudra, menghadapi gelombang, dan melihat keindahan dunia dari perspektif yang jarang orang dapatkan. Bayangkan aja,
kamu adalah bagian integral dari roda ekonomi global
, memastikan barang-barang dari satu ujung dunia sampai ke ujung lainnya. Dari minyak bumi, mobil, sampai gadget kesayanganmu, semua itu sebagian besar diangkut oleh kapal-kapal besar yang diawaki oleh para
pelaut
hebat. Profesi ini memang
menantang
banget, penuh
risiko
, dan kadang
berat
secara emosional karena harus jauh dari keluarga dalam waktu lama. Tapi, di balik semua itu, ada
gaji yang menggiurkan
,
pengalaman hidup
yang tak ternilai, dan
kesempatan melihat dunia
yang mungkin nggak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Kalau kamu
jiwa petualang
,
suka tantangan
, dan
mau penghasilan besar
,
karir sebagai pelaut
ini mungkin banget jadi
pilihan terbaik buat masa depanmu
. Yuk, kita selami lebih dalam dunia
profesi pelaut
yang
penuh warna
ini!
Table of Contents
- Siapa Sebenarnya Pelaut Itu? Memahami Esensi Profesi Bahari
- Berbagai Jenis Profesi Pelaut: Mengenal Dunia Maritim yang Luas
- Bagaimana Memulai Karir Sebagai Pelaut: Jalur Pendidikan dan Persyaratan
- Kehidupan di Atas Kapal: Realita dan Tantangan yang Harus Dihadapi Pelaut
- Prospek Karir dan Gaji Pelaut: Investasi Masa Depan yang Menggiurkan?
Siapa Sebenarnya Pelaut Itu? Memahami Esensi Profesi Bahari
Ketika kita bicara tentang
pelaut
, guys, banyak dari kita mungkin langsung membayangkan sosok gagah berani yang berlayar di
samudra luas
, menghadapi badai, dan
menjelajahi pelabuhan-pelabuhan eksotis
di seluruh dunia. Dan ya, bayangan itu memang nggak sepenuhnya salah! Seorang
pelaut
, atau
seafarer
, adalah individu yang bekerja di
atas kapal
, mengoperasikan dan memelihara kapal-kapal yang mengarungi lautan. Mereka adalah
tulang punggung
industri maritim
global
, memastikan kelancaran
perdagangan internasional
yang kita semua nikmati setiap hari. Tanpa
pelaut
, rantai pasok global akan macet, dan produk-produk esensial yang kita gunakan akan sulit sampai ke tangan kita. Bayangkan saja, sekitar 90% dari semua barang yang diperdagangkan secara global diangkut melalui laut, dan semua itu
mustahil tanpa kehadiran
pelaut
.
Profesi
pelaut
ini jauh lebih kompleks daripada sekadar “mengemudikan kapal”. Di dalamnya ada banyak sekali spesialisasi dan tanggung jawab yang berbeda. Secara umum,
pelaut
terbagi menjadi dua kategori besar:
perwira
(
officer
) dan
bawahan
(
rating
).
Perwira
adalah mereka yang memegang
jabatan manajerial
dan
teknis
yang lebih tinggi, seperti
Nakhoda
(
Captain
),
Mualim
(
Chief Mate
,
Second Mate
,
Third Mate
), dan
Masinis
(
Chief Engineer
,
Second Engineer
,
Third Engineer
). Mereka bertanggung jawab atas
navigasi kapal
,
keselamatan
,
pengelolaan kargo
,
perawatan mesin
, dan
administrasi keseluruhan
. Sementara itu,
bawahan
atau
rating
adalah kru yang mendukung pekerjaan para
perwira
, seperti
Juru Mudi
(
Able Seaman
),
Kelasi
(
Ordinary Seaman
),
Juru Minyak
(
Oiler
),
Juru Las
(
Welder
), dan
Koki
(
Cook
). Masing-masing peran ini
sangat vital
dan saling melengkapi demi
kelancaran operasional kapal
.
Pekerjaan sebagai
pelaut
menuntut
dedikasi tinggi
,
keterampilan teknis
yang mumpuni, serta
fisik dan mental yang prima
. Mereka harus siap hidup dalam lingkungan yang serba terbatas di atas kapal, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan darat, dan seringkali
terisolasi
dari keluarga dan teman-teman selama berbulan-bulan.
Tantangan
seperti cuaca ekstrem,
situasi darurat
,
perampokan bajak laut
di area tertentu, dan
tekanan pekerjaan
adalah bagian dari
kehidupan sehari-hari
mereka. Namun, di sisi lain,
profesi pelaut
juga
memberikan imbalan
yang sepadan.
Gaji yang kompetitif
seringkali menjadi daya tarik utama, ditambah lagi dengan
kesempatan untuk melihat dunia
,
mempelajari berbagai budaya
, dan
membangun persahabatan
yang erat dengan kru dari berbagai negara.
Kehidupan di laut
ini
membentuk karakter
menjadi lebih
mandiri
,
disiplin
, dan
bertanggung jawab
. Jadi,
guys
,
pelaut
itu bukan hanya sekadar pekerjaan, tapi sebuah
gaya hidup
dan
kontribusi besar
terhadap
peradaban manusia
. Mereka adalah
pahlawan tanpa tanda jasa
yang menjaga
roda ekonomi
terus berputar.
Berbagai Jenis Profesi Pelaut: Mengenal Dunia Maritim yang Luas
Oke,
guys
, sekarang kita bakal kupas tuntas tentang
berbagai jenis profesi pelaut
yang ada di
dunia maritim
. Ini penting banget buat kamu yang
tertarik menjajaki karir di laut
supaya bisa tahu
jurusan
atau
spesialisasi
apa yang paling cocok dengan
minat
dan
bakatmu
.
Profesi pelaut
ini nggak cuma satu atau dua macam, tapi
beragam banget
dan masing-masing punya
tugas
serta
tanggung jawab
yang spesifik. Secara garis besar, kru kapal dibagi menjadi beberapa
departemen
utama, yaitu
Departemen Deck
,
Departemen Mesin
, dan
Departemen Steward
(atau Logistik). Masing-masing departemen ini punya
hirarki
dan
perannya masing-masing
yang krusial untuk
operasional kapal
yang
aman
dan
efisien
.
Mari kita mulai dari
Departemen Deck
. Ini adalah departemen yang paling sering berinteraksi langsung dengan
navigasi
dan
manajemen kargo
.
Pemimpin tertinggi
di departemen ini, sekaligus
pimpinan tertinggi
di kapal, tentu saja adalah
Nakhoda
(
Captain
).
Nakhoda
bertanggung jawab penuh atas
keselamatan seluruh kru
dan
kapal
,
operasional
, serta
kepatuhan terhadap regulasi maritim internasional
. Di bawah
Nakhoda
, ada para
Mualim
(
Deck Officers
), yang terdiri dari
Mualim I
(
Chief Mate
),
Mualim II
(
Second Mate
), dan
Mualim III
(
Third Mate
).
Mualim I
biasanya adalah
wakil Nakhoda
dan
bertanggung jawab atas kargo
,
stabilitas kapal
, dan
perawatan dek
.
Mualim II
seringkali fokus pada
navigasi
dan
perencanaan rute
, sementara
Mualim III
mengurus
peralatan keselamatan
dan
pemeliharaan anjungan
. Untuk
kru rating
di
Departemen Deck
, ada
Juru Mudi
(
Able Seaman
atau AB) yang membantu dalam
navigasi
,
mengemudi kapal
, dan
perawatan dek
, serta
Kelasi
(
Ordinary Seaman
atau OS) yang biasanya adalah
entry-level
dan membantu tugas-tugas umum di dek. Mereka semua adalah
tim yang solid
untuk memastikan
perjalanan kapal
berjalan mulus.
Selanjutnya, kita punya
Departemen Mesin
. Sesuai namanya,
departemen
ini adalah
jantung kapal
, bertanggung jawab atas
semua sistem permesinan
dan
kelistrikan
yang membuat kapal bergerak dan berfungsi.
Pemimpin
di departemen ini adalah
Chief Engineer
(
Kepala Kamar Mesin
), yang merupakan
perwira teknik tertinggi
di kapal dan
bertanggung jawab penuh
atas
seluruh operasional mesin
. Di bawahnya, ada
Masinis I
(
Second Engineer
),
Masinis II
(
Third Engineer
), dan
Masinis III
(
Fourth Engineer
).
Masinis I
biasanya
bertanggung jawab
atas
mesin utama
dan
sistem propulsi
, sementara
Masinis II
dan
Masinis III
mengurus
mesin bantu
,
generator
,
pompa
, dan
sistem lainnya
.
Kru rating
di
Departemen Mesin
termasuk
Mandor Mesin
(
Fitter
),
Juru Minyak
(
Oiler
) yang melumasi mesin, dan
Juru Las
(
Welder
) yang melakukan perbaikan.
Guys
, tanpa
Departemen Mesin
yang handal, kapal sebesar apapun hanyalah bongkahan besi yang mengambang tanpa arah.
Terakhir, ada
Departemen Steward
(atau Logistik/Katering). Meskipun kadang dianggap sepele,
departemen
ini
sangat penting
untuk
moral kru
dan
kebersihan kapal
.
Mereka memastikan
bahwa
kru
mendapatkan
makanan yang layak
,
kebersihan kabin
dan
area umum
terjaga, serta
kebutuhan logistik
lainnya terpenuhi.
Anggota departemen
ini meliputi
Chief Cook
(
Koki Kepala
) yang merencanakan menu dan memasak,
Assistant Cook
(
Asisten Koki
), dan
Messman
(
Pelayan
) yang melayani makanan dan menjaga kebersihan.
Di kapal-kapal penumpang
seperti
kapal pesiar
, departemen ini jauh lebih besar dan kompleks, melibatkan
pelayan restoran
,
barista
,
resepsionis
,
petugas kebersihan
, dan
berbagai staf hotel lainnya
. Jadi,
guys
, setiap
profesi pelaut
, dari
Nakhoda
sampai
Messman
,
punya
peran krusial
masing-masing
yang saling
mendukung
dan
berkontribusi
pada
kesuksesan setiap pelayaran
.
Memahami
ini akan membantumu
memilih jalur karir
yang tepat di
dunia bahari
yang
luas
ini.
Bagaimana Memulai Karir Sebagai Pelaut: Jalur Pendidikan dan Persyaratan
Nah,
guys
, setelah kita kenalan dengan apa itu
pelaut
dan
macam-macam profesinya
, sekarang giliran yang paling sering ditanyakan:
gimana sih cara memulai karir sebagai pelaut
?
Jalur
untuk menjadi seorang
pelaut profesional
memang
membutuhkan komitmen
dan
persiapan matang
, tapi
bukan berarti mustahil, kok
. Ada
beberapa langkah
dan
persyaratan
yang harus kamu penuhi, mulai dari
pendidikan
sampai
sertifikasi
. Intinya, kamu perlu
membangun fondasi
pengetahuan
dan
keterampilan
yang kuat
agar bisa
bersaing
dan
sukses
di
industri maritim
yang
dinamis
ini.
Langkah pertama
yang paling umum adalah melalui
pendidikan formal
di
akademi atau sekolah pelayaran
. Di Indonesia, kita punya
institusi pendidikan maritim
yang
bergengsi
seperti
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)
Jakarta,
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP)
di Semarang atau Makassar, dan
berbagai SMK Pelayaran
lainnya.
Pendidikan
di
akademi pelayaran
ini biasanya
memakan waktu 3-4 tahun
dan
menawarkan program
untuk
perwira deck
(Jurusan Nautika) atau
perwira mesin
(Jurusan Teknika). Di sana, kamu nggak cuma belajar teori di kelas, tapi juga
praktik langsung
menggunakan
simulator canggih
dan
praktik laut
(
sea practical training
) di atas kapal selama beberapa bulan. Pengalaman
praktik laut
ini
sangat krusial
karena memberikan kamu
pemahaman langsung
tentang
kehidupan dan pekerjaan di kapal
. Setelah lulus, kamu akan mendapatkan
ijazah
dan
sertifikat kompetensi
yang
diakui secara internasional
. Selain jalur perwira, ada juga jalur untuk
rating
yang biasanya
melalui pelatihan singkat
atau
SMK Pelayaran
dengan fokus pada
keterampilan dasar pelaut
.
Selain
pendidikan formal
,
persyaratan
penting lainnya adalah
sertifikasi internasional
, terutama yang sesuai dengan
Konvensi STCW
(
Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers
).
STCW
adalah
standar global
yang
menetapkan persyaratan minimum
untuk
pelatihan
,
sertifikasi
, dan
penjagaan
bagi
pelaut
. Beberapa
sertifikat dasar
yang wajib dimiliki semua
pelaut
antara lain
Basic Safety Training (BST)
,
Medical First Aid (MFA)
,
Survival Craft and Rescue Boats (SCRB)
, dan
Advance Fire Fighting (AFF)
. Jangan lupa juga
sertifikat kesehatan
(
Medical Fitness Certificate
) yang menunjukkan kamu
layak secara fisik
untuk
bekerja di laut
.
Ini penting banget, guys
, karena
kesehatan prima
adalah
modal utama
seorang
pelaut
.
Selain
pendidikan
dan
sertifikasi
, ada juga
keterampilan non-teknis
yang
nggak kalah penting
.
Pertama
,
kemampuan bahasa Inggris
yang
baik
itu
mutlak
, mengingat
kru kapal
seringkali
berasal dari berbagai negara
.
Komunikasi efektif
adalah
kunci keselamatan
dan
kelancaran kerja
.
Kedua
, kamu perlu
fisik yang prima
dan
mental yang kuat
.
Lingkungan kerja di laut
bisa sangat
keras
dan
menuntut
, jadi
ketahanan fisik
dan
kemampuan beradaptasi
itu
penting
.
Ketiga
,
jiwa kerjasama
dan
kemampuan bekerja dalam tim
itu
wajib banget
, karena di kapal,
setiap kru
adalah
bagian dari sebuah keluarga
.
Loyalitas
,
disiplin
, dan
rasa tanggung jawab
juga
akan sangat dihargai
. Jadi,
guys
,
memulai karir sebagai pelaut
itu
memang butuh perjuangan
, tapi dengan
persiapan yang tepat
,
kamu pasti bisa meraihnya
dan
mengukir namamu
di
samudra luas
ini!
Kehidupan di Atas Kapal: Realita dan Tantangan yang Harus Dihadapi Pelaut
Oke,
guys
, setelah kita ngomongin soal
pendidikan
dan
persyaratan
jadi
pelaut
, sekarang kita masuk ke
inti
nya:
gimana sih rasanya hidup dan kerja di atas kapal
?
Kehidupan di atas kapal
itu
unik banget
,
nggak bisa disamain
sama
kerja di darat
. Ada
realita
dan
tantangan
yang
berat
, tapi juga
ada sisi positif
yang
nggak semua orang bisa rasakan
.
Buat kamu
yang
bercita-cita jadi pelaut
,
penting banget
untuk
punya gambaran
yang
jelas
agar
siap mental
dan
fisik
.
Hidup di laut
itu
bukan cuma soal pemandangan indah
, tapi juga
disiplin tinggi
,
kerja keras
, dan
kemampuan beradaptasi
dengan
lingkungan yang serba terbatas
.
Salah satu
tantangan terbesar
bagi
pelaut
adalah
jauh dari keluarga
dan
teman-teman
dalam
jangka waktu yang lama
.
Kontrak kerja
pelaut
biasanya
berkisar antara 4 hingga 9 bulan
, bahkan
lebih
, tergantung
jenis kapal
dan
perusahaan
.
Bayangkan
,
guys
,
kamu nggak bisa pulang
saat ada
acara keluarga penting
,
nggak bisa nge-date
sama
pacar
, atau
nggak bisa nongkrong
bareng
sahabat
.
Rasa kangen
dan
kesepian
itu
pasti ada
, apalagi di
era modern
ini di mana
komunikasi
kadang
terbatas
di
tengah laut
.
Koneksi internet
di
atas kapal
seringkali
mahal
dan
nggak stabil
,
makanya
pelaut
harus
pinter-pinter
mengelola emosi
dan
mencari dukungan
dari
rekan kerja
.
Ini butuh mental baja
,
guys
, untuk
tetap profesional
dan
fokus
pada
tugas
meskipun
hati lagi galau
.
Selain
faktor emosional
,
rutinitas kerja
di
atas kapal
juga
sangat padat
dan
terstruktur
.
Jam kerja
seringkali
panjang
, dengan
sistem jaga
atau
watchkeeping
yang
berjalan 24 jam sehari
, 7
hari seminggu
.
Para perwira
dan
rating
harus
bergantian
menjaga anjungan
atau
kamar mesin
, memastikan
kapal beroperasi dengan aman
.
Pekerjaan fisik
seperti
perawatan kapal
,
pengecatan
,
perbaikan mesin
, dan
penanganan kargo
juga
membutuhkan stamina
yang
tinggi
.
Lingkungan kerja
di
laut
juga
penuh risiko
, mulai dari
cuaca buruk
seperti
badai
,
laut bergelora
, hingga
potensi bahaya
dari
peralatan berat
dan
bahan bakar
yang
mudah terbakar
.
Keselamatan
adalah
prioritas utama
, dan
setiap kru
harus
mematuhi prosedur keselamatan
yang
ketat
.
Pelatihan darurat
dan
latihan kebakaran
adalah
rutinitas
yang
sering dilakukan
untuk memastikan
semua kru
siap menghadapi
situasi tak terduga
.
Tapi,
guys
,
kehidupan di atas kapal
bukan
melulu soal tantangan
. Ada
sisi positif
yang
nggak kalah menarik
. Kamu
akan bertemu
dengan
orang-orang dari berbagai negara
dan
budaya
,
membangun persahabatan
yang
erat
layaknya
saudara
.
Di kapal
,
rasa kekeluargaan
itu
kuat banget
, karena
kalian semua
saling mengandalkan
dan
bertahan hidup bersama
.
Kesempatan melihat dunia
adalah
bonus
yang
nggak ternilai
.
Setiap kali kapal bersandar
di
pelabuhan baru
,
kamu punya kesempatan
untuk
menjelajahi kota
dan
mencicipi kuliner lokal
,
memperkaya pengalaman hidupmu
.
Gaji yang besar
dan
bebas pajak
juga
menjadi motivasi
yang
kuat
.
Pada akhirnya
,
kehidupan di atas kapal
membentukmu menjadi pribadi
yang
lebih tangguh
,
mandiri
,
disiplin
, dan
berwawasan luas
.
Ini adalah pengalaman
yang
akan mengubah hidupmu
dan
memberikan cerita
yang
nggak akan kamu lupakan
sampai
tua nanti
.
Prospek Karir dan Gaji Pelaut: Investasi Masa Depan yang Menggiurkan?
Nah,
guys
, ini nih bagian yang
paling bikin penasaran
banyak orang:
bagaimana prospek karir dan gaji pelaut
? Jujur aja,
profesi pelaut
ini memang seringkali
dianggap sebagai salah satu karir
dengan
penghasilan yang sangat menggiurkan
. Tapi,
tentu saja
,
besaran gaji
itu
sangat bervariasi
, tergantung pada
banyak faktor
, seperti
rank atau jabatanmu
,
jenis kapal
tempat kamu
bekerja
,
ukuran perusahaan
,
bendera kapal
, dan
pengalaman yang kamu miliki
.
Namun secara umum
,
pelaut
memang
menawarkan remunerasi
yang
kompetitif
dan
jenjang karir
yang
jelas
,
menjadikannya investasi masa depan
yang
patut dipertimbangkan
.
Mari kita bicara soal
jenjang karir
dulu.
Di dunia maritim
,
struktur karir
itu
sangat terorganisir
dan
jelas
. Biasanya,
seorang calon perwira
akan
memulai karirnya
sebagai
taruna
atau
kadet
(
Cadet
) setelah
lulus dari akademi pelayaran
.
Selama masa kadet
ini,
kamu akan belajar langsung
di
bawah bimbingan perwira senior
,
menerapkan teori
yang sudah
dipelajari di kampus
. Setelah
menyelesaikan masa kadet
dan
mengikuti ujian sertifikasi
,
kamu bisa naik
menjadi
perwira junior
, misalnya
Mualim III
atau
Masinis III
. Dari
situ
, dengan
pengalaman
dan
sertifikasi tambahan
,
kamu bisa terus naik
pangkat
menjadi
Mualim II
,
Mualim I
, dan akhirnya
puncak karir
di
Departemen Deck
sebagai
Nakhoda
(
Captain
). Hal yang sama berlaku untuk
Departemen Mesin
, dari
Masinis III
hingga
Chief Engineer
.
Perjalanan ini memang butuh waktu
,
dedikasi
, dan
terus-menerus belajar
, tapi
kesempatan untuk berkembang
itu
selalu terbuka lebar
. Bagi
kru rating
, ada juga
jenjang karir
dari
Kelasi
menjadi
Juru Mudi
, dan bahkan bisa
naik ke tingkat perwira
melalui
jalur tertentu
jika
memenuhi persyaratan
pendidikan
dan
sertifikasi
.
Sekarang, yang paling ditunggu-tunggu:
gaji pelaut
.
Gaji pelaut
biasanya
dinyatakan dalam dolar AS
dan
bebas pajak
, yang
menjadi daya tarik utama
.
Untuk seorang kadet
,
gaji awal
mungkin
berkisar antara US$300-US$700 per bulan
.
Setelah menjadi perwira junior
seperti
Mualim III
atau
Masinis III
,
penghasilan bisa melonjak
ke
kisaran US$2.000-US$4.000 per bulan
. Nah,
buat perwira senior
seperti
Mualim I
atau
Masinis I
,
gaji bulanan
bisa
mencapai US$5.000-US$8.000
, atau
bahkan lebih
, tergantung
jenis kapal
(misalnya
kapal tanker
,
LNG
, atau
offshore
yang
gajinya cenderung lebih tinggi
) dan
reputasi perusahaan
.
Puncak karir
sebagai
Nakhoda
atau
Chief Engineer
bisa
mendapatkan gaji
mulai dari US$10.000
hingga
di atas US$15.000 per bulan
.
Angka-angka ini
tentu sangat menggiurkan
,
guys
, terutama jika
dibandingkan
dengan
rata-rata gaji
di
banyak profesi darat
.
Selain
gaji pokok
,
pelaut
juga sering
mendapatkan benefit lain
, seperti
cuti berbayar
setelah
kontrak selesai
,
tunjangan makan
,
akomodasi gratis
di kapal, dan
kesempatan untuk menabung
karena
pengeluaran di laut
relatif minim
.
Demand global
untuk
pelaut
profesional
juga
cukup tinggi
dan
terus meningkat
, seiring
dengan pertumbuhan
perdagangan internasional
dan
armada kapal
di
seluruh dunia
.
Ini berartipeluang kerjacukup banyak
dan
stabil
, asalkan
kamu punya kompetensi
dan
sertifikasi
yang
lengkap
. Jadi,
guys
, kalau kamu
mencari karir
yang
menjanjikan
dengan
penghasilan yang bagus
,
prospek karir pelaut
ini *
benar-benar layak untuk diperjuangkan
*.
Ini adalah jalan
untuk
mewujudkan impian finansial
sambil
menjelajahi dunia
dan
membangun masa depan
yang
cerah`.
Jadi,
guys
, kita sudah menjelajahi
dunia profesi pelaut
ini dari A sampai Z. Dari
memahami
siapa
pelaut
itu,
berbagai jenis profesinya
,
bagaimana cara memulai karirnya
,
realita kehidupan di atas kapal
dengan
segala tantangan
dan
pesonanya
, sampai
prospek karir
dan
gaji yang menggiurkan
.
Profesi pelaut
memang
bukan untuk semua orang
. Ia
membutuhkan mental baja
,
fisik prima
,
disiplin tinggi
,
kemampuan beradaptasi
, dan
kemauan untuk berkorban
jauh dari keluarga. Tapi, untuk kamu yang punya
jiwa petualang
,
suka tantangan
, dan
bermimpi melihat dunia
sambil
membangun kemapanan finansial
,
karir sebagai pelaut
ini adalah
pilihan yang luar biasa
. Ini adalah
profesi mulia
yang
berkontribusi besar
pada
ekonomi global
,
sebuah karir
yang
penuh cerita
,
pengalaman
, dan
pelajaran hidup
yang
tak ternilai
.
Jika kamu merasa
panggilan laut
itu
bersemayam dalam dirimu
,
jangan ragu untuk mengejarnya
.
Siapkan dirimu sebaik mungkin
,
bekali dengan ilmu
dan
sertifikasi
, lalu
hadapi samudra luas
dengan
semangat membara
.
Masa depan cerah
menanti
di ujung cakrawala
,
guys
!